Buka Rakerda III LPTQ Kalbar, Midji Minta Penghafal Alquran Terdata dengan Baik

PONTIANAK-Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Tahun 2021, Rabu (10/2). Dalam kesempatan tersebut gubernur berpesan, selain soal prestasi, LPTQ juga harus terus menguatkan peran pembinaan dalam rangka menciptakan para penghafal Alquran di provinsi ini.

Dari sisi prestasi, melihat hasil MTQ Nasional di Sumatra Barat tahun lalu, Midji sapaan akrabnya mengatakan Kalbar berhasil masuk 10 besar nasional yakni di peringkat ke sembilan. Prestasi itu menurutnya sudah luar biasa, mengingat cukup lama Kalbar tidak pernah berprestasi di tingkat nasional. “Artinya pembinaan yang dilakukan LPTQ ini sudah bagus, teruskan,” katanya usai pembukaan Rakerda di Mahkota Hotel.

Fasilitas untuk kegiatan pelatihan pun dikatakan sudah cukup lengkap. Pihaknya akan terus menambah fasilitas-fasilitas penunjang lain agar semakin baik lagi. Termasuk regenerasi dari kafilah yang bakal mewakili Kalbar di berbagai ajang baik MTQ maupun STQ. “Jika bisa berjalan saya yakin ke depan prestasi Kalbar di MTQ akan semakin baik. Sistem pembinaan yang sudah bagus terus dievaluasi dalam rapat kerja ini,” tambahnya.

Selain itu LPTQ juga diharapkan tidak sekedar bicara soal prestasi tapi juga pembinaan. Dalam hal ini adalah bagaimana meningkatkan pemahaman umat muslim terhadap isi dan kandungan di dalam Alquran. Sesuai dengan program Pemprov Kalbar yakni mencetak hafiz dan hafizah yang hafal Alquran sebanyak 30 juz.

“Sehingga lembaga-lembaga hafiz harus terkoordinasi di bawah LPTQ dalam hal pembinaan,” pesannya.

Data mengenai jumlah penghafal Alquran diminta agar dibuat dalam satu apliaksi khusus. Dengan adanya aplikasi itu bakal memudahkan mencari hafiz dan hafizah, serta bisa diketahui jumlahnya secara pasti. “Suatu waktu misalnya kita mencari imam, mencari apa itu, kita bisa cari dari situ,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kalbar itu yakin para penghafal Alquran dan yang memahami isi dari kandungan Alquran, kehidupan beragamanya akan baik. Kemudian kehidupan bernegara dan bermasyarakatnya juga bakal lebih baik. “Kehidupan di bidang apapun dengan masyarakat yang majemuk juga akan baik,” pungkasnya.

Mengenai pendataan para hafiz dan hafizah di Kalbar, Ketua Umum LPTQ Kalbar Andi Musa menjelaskan pihaknya kini tengah mengembangkan aplikasi khusus berbasis web. Aplikasi yang diberi nama E-Rehal itu akan menjadi database LPTQ Kalbar yang berisi tidak hanya data penghafal Alquran se-Kalbar, tapi juga data qori dan qoriah, dewan hakim, lembaga tahfiz termasuk pengurus LPTQ.

Database menurutnya memiliki peran penting dalam mengelola data organisasi dengan lebih efektif dan efisien. Dalam pengelolaannya, database menggunakan sebuah program atau sistem manajemen database yang disebut Database Management System (DMS). E-Rehal akan menjadi akan menjadi wadah atau tempat penyimpanan sejumlah data LPTQ Kalbar yang dibuat berbasis teknologi informasi secara sederhana untuk penggunaan dan pemanfaatannya.

Dirancang dengan sistem online sehingga memudahkan pengolahan data, tersentral dan terprogram. Aplikasi ini juga dibangun dengan struktur dan infrastruktur Cloud Computing System yang tangguh dan kuat dan akan terus dikembangkan.(bar)