Wisuda Hafiz dan Hafizah, UAS : Penghafal Alquran Paling Tinggi Derajatnya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) kembali melaksanakan wisuda hafiz dan hafizah se-Kalbar Tahun 2020, Minggu (8/11). Dalam wisuda tahap II ini ada sebanyak 52 penghafal Alquran yang diwisuda dan spesial dihadiri oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan, sejauh ini anak-anak muda di Kalbar yang sedang berproses menghafal Alquran sudah lebih dari empat ribu orang. Ditargetkan dalam satu tahun, setiap bulannya akan selalu ada yang diwisuda. Dengan demikian di masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Ria Norsan, minimal bisa mencetak seribu orang penghafal Alquran 30 juz.

“Kalau yang hafal 10-20 juz mungkin seribuan (orang) sudah ada, tapi saya mau yang 30 juz, mudah-mudahan ini semua bisa,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan yang digelar di Pendopo Gubenur Kalbar tersebut.

Selain itu ia juga mempersilahkan jika ada yayasan atau lembaga yang ingin menyekolahkan para penghafal Alquran ini ke jenjang lebih tinggi. Seperti sebelumnya, menurut Midji sapaan akrabnya, sudah ada yang dikuliahkan ke Fakultas Kedokteran. “Mudah-mudahan saya berharap generasi muda kita (Kalbar) bisa semakin mencintai Alquran,” harapnya.

Sementara bagi hafiz maupun hafizah yang tidak melanjutkan pendidikan atau pulang ke pesantren di daerahnya, maka Midji berharap mereka bisa mengasuh generasi muda di masjid-masjid besar yang ada di kabupaten/kota. Atau bisa juga mengikuti seleksi untuk menjadi imam-imam masjid hingga ke luar negeri.

Terakhir, orang nomor satu di Kalbar itu meminta kepada Ustaz Abdul Somad untuk memberikan saran kepada Pemprov Kalbar, yang sudah menjalankan program wisuda untuk hafiz dan hafizah ini. Sekaligus juga bisa memberikan nasihat dan semangat kepada para penghafal Alquran yang sudah diwisuda.

Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam tausiahnya mengatakan, Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang beriman, tapi ada yang lebih tinggi lagi yakni orang beriman yang berilmu. Sementara di antara orang yang beriman dan berilmu, ada yang lebih tinggi lagi yaitu ilmu yang langsung dari Allah SWT sampai kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Alquran.

“Maka di antara semua ilmu, ilmu politik, ilmu sosial, budaya, fikih, hadis, yang paling tinggi adalah ilmu Alquran, yaitu orang-orang yang menghafal Alquran. Yang paling tinggi derajatnya adalah para penghafal Alquran,” ujarnya.

UAS sapaan akrabnya menambahkan, tingginya derajat para penghafal Alquran ini dibuktikan dengan prosesi wisuda di Pendopo Gubernur kemarin. Dimana para hafiz dan hafizah yang diwisuda posisinya duduk di atas panggung, sementara yang mewisuda berada di bawah.

Hal ini menurut UAS berbeda dengan wisuda perguruan tinggi pada umumnya, karena biasanya mereka yang diwisuda berada di bawah sementara yang mewisuda berada di panggung. “Dari posisi pun, gubernur, bupati, walli kota se-Indonesia yang mau mewisuda bila perlu ini ditunjukkan, agar tahu caranya. Beginilah cara wisudawan, wisudawati tahfiz Alquran, bukan pejabat yang duduk di atas, tapi di bawah,” ungkapnya.

Ia pun berpesan kepada para orang tua agar mau mendidik anak-anaknya menjadi para penghafal Alquran. “Yang belum punya anak mudah-mudahan dikasih Allah SWT anak, yang sudah punya anak dan belum hafal (Alquran) mudah-mudahan jadi anak penghafal Alquran,” ucapnya.

Program Pemprov Kalbar untuk mencetak lima ribu penghafal Alquran menurutnya bisa menjadi amal yang luar biasa bagi pimpinan daerah selama menjabat. Karena amal pejabat lanjut dia, adalah membuat sesuatu yang terkait dengan kebijakan.

“Seperti yang kita lihat hari ini bagaimana mestinya sikap seseorang yang punya kekuasaan terhadap para penghafal Alquran. Mumpung jabatan masih ada di dalam genggaman, mumpung tanda tangan masih laku, ketika Allah SWT masih pakai itu, pakailah untuk menolong Alquran, menolong penghafal Alquran, insyallah terwujudlah cita-cita lima ribu penghafal Alquran di Kalbar ini,” tutupnya.

Seperti diketahui hadir pula dalam kesempatan tersebut, Anggota DPR RI dapil Kalbar Syarif Abdullah Alkadrie, Kakanwil Kemenag Kalbar Ridwansyah, Ketua LPTQ Kalbar Andi Musa, jajaran Forkopimda serta para pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar, pimpinan pesantren, tokoh agama dan tokoh masyarakat.(bar)