Target Sintang Kawinkan Gelar

Hari ini (10/11), akan berlangsung putaran final untuk sejumlah cabang perlombaan pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Kalbar di Ketapang. Salah satunya cabang Fahmil Quran golongan putra dan putri. Putaran final akan berlangsung di Gedung Pancasila.

Cabang Fahmil Quran golongan putri diikuti 13 kabupaten dan kota. Begitu juga golongan putra yang diikuti 13 kafilah. Hanya Kabupaten Bengkayang tidak mengutus peserta pada cabang Fahmil Quran ini.

Pada golongan putri, putaran final akan diikuti kafilah dari Pontianak, Sintang, Kubu Raya dan Kayong Utara. Sementara untuk golongan putra, Kubu Raya, Sekadau, Mempawah, dan Sintang akan bersaing mengumpulkan nilai untuk menjadi yang terbaik di putaran final.

Pada babak penyisihan Fahmil Quran golongan putra sesi pertama yang digelar pada Rabu (9/11), Kubu Raya berhasil mengalahkan Sambas, Melawi dan tuan rumah, Ketapang. Dengan capaian ini, Kubu Raya membuka asa untuk mempertahankan gelar juara I yang diraih pada MTQ XXIX Kalbar di Sintang pada 2021.

Sementara di sesi dua, Sekadau berhasil melangkah ke final setelah mengalahkan Sanggau dan Kayong Utara. Di sesi tiga, Landak dan Singkawang tidak mampu membendung perolahan nilai Mempawah. Sementara Sintang sebagai juara III pada MTQ sebelumnya, berhasil melenggang ke final setelah mengalahkan Pontianak dan Kapuas Hulu pada sesi keempat.

Pada MTQ XXX Kalbar tahun ini, kafilah Sintang bertekad untuk mengawinkan gelar juara pada cabang Fahmil Quran. Sintang yang berhasil mengantarkan putra dan putrinya ke final, bertekad untuk merebut gelar juara dari Kubu Raya.

Official Fahmil Quran Kabupaten Sintang, Yousun Hadi Muhammad Farid Elfan Sulthani, bersyukur Sintang bisa melangkah ke final, baik golongan putra dan putri. Target berikutnya di babak final adalah menjadi yang terbaik. “Target kita menjadi juara dan bisa mewakili Kalbar di MTQ tingkat nasional,” katanya usai perlombaan, Rabu (9/11).

Sebagai tuan rumah pada MTQ XXIX Kalbar, Sintang berhasil menembus babak final untuk golongan putra dan putri. Namun sayang, di babak final mereka harus mengakui keunggulan Kubu Raya, baik putra dan putri. Pada golongan putra, Sintang hanya berhasil meraih juara tiga di bawah Kubu Raya dan Pontianak. Sementara pada golongan putri, Sintang berada di posisi dua di bawah Kubu Raya. Sementara posisi III diisi Melawi.

Yousun mengungkapkan, ada beberapa kelemahan bagi kafilah Sintang yang harus dibenahi. Mulai dari lemahnya dalam menerjemahkan ayat, pemahaman ayat, dan ilmu waris. “Namun kami tetap berusaha untuk mempekuat kelemahan-kelamahan ini di sisa waktu yang ada sebelum babak final besok,” ungkapnya.

Dirinya akan mendorong seluruh peserta yang akan bertanding di final agar membaca dan belajar lebih giat lagi agar bisa mempersembahkan yang terbaik di final. “Untuk cabang fahmil ini memang berat. Materinya berat-berat. Bahkan untuk mencari orang yang menguasai semua materi itu sulit. Persiapan sampai dua tahun,” paparnya.

Untuk menjaring peserta Fahmil Quran, pihaknya menjaring para santri dari beberapa pondok pesantren. “Alhamdulillah semua peserta yang ikut ini adalah santri, dan mereka merupakan putra dan putri asli dari Sintang yang mondok di Pondok Pesantren Al Iman Tebelian,” pungkasnya. (afi)