Selamat Datang Para Tamu Mulia

Oleh: Dr. Harjani Hefni, Lc, MA

Kalimantan Barat khususnya Kota Khatulistiwa Pontianak mendapatkan kemuliaan untuk menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis Nasional ke-25 Tahun 2019.

STQH memperlombakan bidang tahfidz 30 juz dan tafsir Berbahasa Arab, tahfidz 30 juz Putera dan Puteri, 20 juz putera dan puteri, 10 juz putera dan puteri, 5 juz ma’at tilawah putera dan puteri, 1 juz ma’at tilawah putera dan puteri, tilawah dewasa putera dan puteri, serta tilawah anak-anak putera dan puteri.

STQH di Pontianak ini sangat bersejarah, karena selain cabang lomba al Quran yang sudah biasa diperlombakan, kali ini ada cabang baru yang akan dilombakan, yaitu hafalan hadis. Cabang yang dilombakan adalah seratus hadis dengan sanad dan lima ratus hadis tanpa sanad, masing-masing putera dan puteri.

STQ Pontianak 2019 juga menjadi sangat bersejarah karena Qori dan Qoriah akan melantunkan ayat-ayat suci Alquran di titik nol garis khatulistiwa di dalam mimbar yang didesain seperti bola dunia.

Total keseluruhan peserta yang akan berlaga di seluruh cabang adalah 543  orang yang hadir dari seluruh Provinsi. Kalbar sendiri mengutus 18 peserta. Peserta juga ditemani oleh para pendamping dari pengurus LPTQ dan dari unsur pemerintah daerah masing-masing.

Alquran adalah kitab yang penuh keberkahan (Kitabun Mubarak). Keberkahannya dirasakan oleh siapapun dan apapun yang berinteraksi dengannya. Malaikat Jibril yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan Alquran kepada Nabi Muhammad menjadi malaikat terbaik (Rasulin karim). Nabi Muhammad yang menerima Alquran juga menjadi makhluk terbaik (khairul bariyyah).

Malam pertama diturunkanya Alquran menjadi malam paling mulia (lailatul qadar/ lailatin mubarakah).  Bulan turunnya Alquran yaitu Bulan Ramadhan menjadi bulan paling mulia (syahrun mubarak). Tempat turunnya Alquran yaitu Makkah dan Madinah  menjadi tempat yang paling mulia (Bakkata Mubarakah dan Madinah Munawwarah). Itulah sebabnya orang yang belajar Alquran dan orang yang mengajarkannya menjadi orang yang terbaik.

Rasulullah saw bersabda, “Khairukum man ta’allam al Qur’an wa ‘allamahu (orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang belajar Alquran dan orang yang mengajarkannya).”

Dan semoga Kota Pontianak yang menjadi tuan rumahpun menjadi semakin percaya diri menyandang gelar Kota paling religius di Indonesia. Selain Alquran, hadis merupakan sumber kedua ajaran Islam yang juga terjaga kemurniannya. Secara umum, hadis didefinisikan sebagi ucapan, perbuatan, serta ketetapan yang bersumber dari Nabi Muhammad saw.

Ucapan Nabi yang berstatus shahih dan hasan diyakini oleh kaum muslimin merupakan ucapan yang terjamin kebenarannya, karena yang diucapkannya tidak keluar karena hawa nafsu, tetapi dibimbing oleh Allah SWT.

Allah berfirman, “Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut keinginannya. Tidak lain (Alquran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(QS. Al-Najm: 3-4).

Sedangkan perbuatan Nabi Muhammad merupakan teladan yang memandu untuk menuju jalan keselamatan. Allah berfirman, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al Ahzab: 21). 

Orang-orang yang berpegang teguh dengan kedua sumber ini dijamin oleh Rasulullah saw akan menjadi orang yang selamat hidupnya di dunia dan di akhirat. Di saat Haji Wada’ Rasulullah menyampaikan pesan perpisahan kepada para sahabatnya dengan sabdanya: “Taraktu fiikum ma in tamassaktum bihima lan tadhillu ba’di abadan, Kitaballahi wa sunnati.” (Aku tingglakan untuk kalian (dua pusaka) yang apabila kalian berpegang teguh dengan keduanya, kalian tidak akan sesat setelahku selama-lamanya, Kitabullah dan Sunnahku).  (HR. Imam Malik dalam Kitab al Muwattha’).

Karena kemuliaan kedua sumber ajaran Islam ini, maka  banyak sekali orang yang terpanggil untuk mendapatkan kemuliaan dengan menulis, menghafal dan berkhidmat untuk menjaga kemurnian dari kedua sumber ajaran Islam. Para penulis wahyu dan para penghafal Alquran sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.

Begitu juga dengan para sahabat dan generasi berikutnya juga sangat banyak yang menghafal hadis dari Rasulullah SAW serta mengumpulkannya dalam kitab-kitab yang sampai hari ini menjadi rujukan kaum muslimin. Geliat untuk berkhidmat buat Alquran dan hadis tampak di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.

Selain termotivasi untuk menjadi manusia mulia karena berkhidmat untuk Alquran. Faktor lain yang cukup signifikan mendongkrak semangat generasi muda untuk menghafal Alquran di Indonesia adalah kegiatan MTQ dan STQ. 

Mulai tanggal 27 Juni, para peserta dan pendamping STQH akan berdatangan ke Kota Khatulistiwa. Para tamu ini Insya Allah berada di Kalbar hingga tanggal 7 Juli 2019, melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan membacakan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.  Mereka adalah tamu-tamu mulia, datang untuk melakukan hal-hal yang mulia. Selaku tuan rumah, kita patut bersyukur atas kehadiran tamu mulia ini.

Di antara bentuk syukur yang harus kita tampilkan adalah menyambut kedatangan mereka dengan suka cita,  menyapa mereka dengan ramah, menunjukkan jalan kepada mereka jika memerlukan informasi untuk berkunjung ke tempat yang mereka inginkan, berbondong-bondong datang ke tempat-tempat perlombaan, membuat suasana bersih, indah dan rapi lingkungan di sekitar kita, dan mendengarkan secara seksama lantunan ayat-ayat suci Alquran yang akan dikumandangkan oleh qori dan qoriah terbaik dari seluruh Indonesia.  Mari kita menjadi tuan rumah yang baik. Dan buat para tamu, selamat datang di Kota Khatulistiwa. Silahkan menikmati keramahan penduduk dan kehangatan sambutan mereka. **

Penulis adalah Dosen IAIN Pontianak dan Ketua 3 LPTQ Provinsi Kalimantan Barat.