Oleh: Ust. Dr. H. Abdul Aziz, M.Pd.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Alhamdulillahil ladzii hadaanaa lihaadzaa mawaa kunnaa linahtadiya laulaa an hadaanalloh
Asyhadu an laa ilaaha illaalloh wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Allohumma Sholli wasalim wabaarik ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin.
قال الله تعالى في كتابه الكريم :
• يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
(QS. Al-Hasyr Ayat 18)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Alhamdulilah rasya syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah swt. Pada subuh yang penuh berkah ini kita bisa menjalankan ibadah shalat subuh secara berjamah.
Alhamdulilah awal hari kita sebelumnya menjalankan shalat malam. Kemudian shalat fajar dan sekarang kita jamaah subuh.
Sebagaimana lazimnya setelah jamaah subuh kita lanjutkan dengan ceramah. Atau lebih tepatnya saya gunakan istilah sharing. karena yang hadir ini orang-orang pintar dan hebat.
Berhadapan dengan orang pintar itu ada dua pilihan. Pertama Harus sharing, bukan ceramah. Kedua, bicara di hadapan mereka itu tak boleh lama-lama. Karena mereka sebenarnya sudah tau isi yang akan disampaikan.
Hari-hari ini berkenaan dengan pelaksanaan MTQ XXX tingkat Provinsi Kalimantan Barat berada pada bulan robiul akhir. Di mana pada hari-hari ini walapun di tengah kita musabaqah, masih juga ada undangan untuk mengisi ceramah maulid nabi saw. Masyarakat kita masih antusias menggelar peringatan Maulid Nabi saw.
Ini menunjukkan kepada kita bahwa betapa masyarakat kita melihat sosok rosulullah yang telah berlalu 14 abad lebih silam, adalah sosok panutan yang selalu dikenang sepanjang zaman.
Kita melihat bahwa rosul diutus untuk memperbaiki umat manusia. Dan manusia pertama yang diperbaiki oleh rosul menjadi model konsep bagaimana kita meniru memperbaiki manusia adalah pada perbaikan isi hatinya.
Maka beliau menggaris bawahi dan memberikan pesan kepada kita bahwa keselamatan kita di akhirat kelak sangat bergantung pada kebersihan hati kita:
“Inna fil jasadi mudghah idza sholuhat sholuhat jasadu kulluh, idza fasadat fasadat jasadu kulluh, alaa wa hiyal qolbu”
(sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka akan baiklah seluruh anggota tubuhnya. Jika ia buruk, maka akan buruklah seluruh anggota tubuhnya. Segumpal daging itu adalah hati).
Jika tidak betul hatinya seseorang maka sama posisinya dengan orang munafik. Lain di mulut lain di hati. Maka pantaslah tempatnya orang munafik itu di lapisan terbawah dari api neraka. QS. An-Nisa’ Ayat 145:
• اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Bermula dari pendidikan hati. Hati ini diisi oleh rosululah dengan keyakinan dan keimanan kepada Allah. Supaya hati menjadi hati yg terididik dan terlatih untuk mencapai frekuensi Allah. Sehingga sikap prilakunya menjadi sikap prilaku yang baik.
Ilmu yag kita punya, teori apapun yang pernah kita kuasai, jika dibalik pengalaman itu sumbernya dari hati yang tidak beres, maka ilmu itu akan mengabdi kepada kepada kepentingan yang tidak beres juga. Maka ilmu itu akan menjadi laknat dan bukan manfaat.
Tapi jika ilmu itu selalu dalam frekuensi Allah, maja ilmu akan jadi bermanfaat bagi manusia serta membawa rahmat bagi alam semesta.
Maka teori itu bukan jaminan bagi datangnya kebaikan. Teori Itu hanya alat yang menjamin kebaikan adalah hati yang dididik dalam ajaran Islam. Sumber kekuatan frekuensi ilahiyah. Sumber energi digerakkan oleh energi ilahiyah. Sehingga potensi yang muncul menjadi rahmat bagi umat manusia.
Konsep ini mari kita implementasikan dalam tugas sebagai hakim yang adil dan jujur. Kita isi hati kita dengan frekuensi ilahiyah, maka outputnya insyaallah kita mendapat pahala amal sholeh, baik di dunia dan juga di akhirat yang pasti akan kita hadapi nanti.
Inilah sedikit pengantar dari saya, untuk jadi bahan renungan kita bersama. Mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Yang benar datangnya dari Allah swt dan yang salah datangnya dari kekurangan saya pribadi.
Wabillahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabrokaatuh
Disarikan oleh H. Edy Purwanto Achmad (Hakim Khattil Qur’an) MTQ XXX 2022 Kalbar di Ketapang. Disampaikan pada tausyiah subuh 8 November 2022 di Aula Hotel Grand Zuri, Ketapang.