Fahmil Quran Golongan Putri; Empat Kabupaten/kota Melaju ke Final

Sebanyak 13 kafilah mengikuti lomba Fahmil Quran golongan putri di Gedung Pancasila, Selasa (8/11). Kafilah Sintang, Kayong Utara, Kubu Raya, dan kafilah Kota Pontianak berhasil melaju ke babak final yang akan digelar Kamis (10/11) pagi.

Pelaksanaan lomba Fahmil Quran golongan putri mendapatkan sambutan yang meriah dari penonton. Sekitar 100 orang menyaksikan lomba ini. Lomba dibagi menjadi empat sesi. Sesi pertama yakni Kabupaten Landak, Melawi, Ketapang, dan Sintang. Sesi kedua yakni Kayong Utara, Sambas, dan Singkawang.

Pada sesi ketiga yakni Mempawah, Kubu Raya, dan Sekadau. Sedangkan sesi terakhir yakni Kapuas Hulu, Sanggau, dan Kota Potianak. Kafilah yang absen pada cabang Fahmil Quran ini adalah Kabupaten Bengkayang. Tidak hanya golongan putri, Bengkayang juga tidak ikut serta pada Fahmil Quran golongan putra yang akan digelar pada Rabu (9/11).

Ketua Dewan Pengawas Cabang Syarhil Quran dan Fahmil Quran, Abdul Aziz, mengatakan pelaksaan lomba Fahmil Quran golongan putri berlangsung lancar. Semua peserta hadir 30 menit sebelum perlombaan dimulai. “Indikator kelancaran dapat dilihat yaitu 30 menit sebelum acara dimulai, semuanya sudah siap. Mulai dari dewan hakim, peserta dan perangkat perlombaan. Pukul 08.00 sudah dimulai,” katanya usai perlombaan, Selasa (8/11).

Dia menjelaskan, suasana pelaksanaan Fahmil Quran ini sangat hidup dan mendapatkan perhatian yang antusias oleh masyarakat. Ini dapat dilihat dari penonton yang sangat ramai. “Masukan dari pendamping maupun official, itu sangat positif sekali. Ada peningkatan, baik dari segi pendistribusian soal dan keseimbangan soal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Abdul Aziz.

Pada bagian lain ada beberapa hal yang harus dievaluasi agar kedepannya bisa lebih sempurna lagi. “Untuk tingkat kesulitan soal selalu disesuaikan dan ditingkatn setiap tahunnya, selalu mengambil bahan banding dengan MTQ tingkat nasional. Jadi, tingkat kesulitan soal meningkat setiap tahunnya,” ungkapnya.

Namun demikian, meski tingkat kesulitan soal dinaikkan, peserta juga semakin meningkat pengetahuannya. Hal ini dapat dilihat dari peserta yang bisa mendapat nilai 1.000 lebih. Menurutnya, hal ini adalah sebuah kemajuan dan peningkatan pengetahuan peserta yang semakin meningkat.

Dia berpesan kepada peserta yang melaju ke final untuk mempersiapkan diri. Membaca dan memahami materi-materi yang sudah diberikan kepada masing-masing kafilah. Kemudian juga bisa melihat dan mencari sumber-sumber dari lainnya, seperti buku, kitab, internet maupun dari Youtube.

Abdul Aziz juga mengungkapkan, sarana dan prasarana lomba juga semakin baik. Mulai dari venue yang sangat baik dan bisa menampung banyak penonton. Kemudian lampu dan tombol yang disiapkan juga semakin baik, sehingga mempermudah dewan hakim dan peserta dalam penggunaannya, termasuk juga penyediaan monitor.

“Jadi, kami sangat puas dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk cabang Syarhil dan Fahmil Quran ini. Ini harus dipertahankan, bahkan mungkin bisa ditingkatkan lagi demi menunjang kelancaran pelaksanaan lomba. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim IT yang telah menyediakan semuanya dengan baik,” pungkas Aziz. (afi/pontianakpost)