Peringkat Lima, Kalbar Ulang Sukses 1968

Meidy/Pontianak Post

PONTIANAK – Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXV Tahun 2019 Kalimantan Barat (Kalbar) resmi ditutup oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Taman Alun-alun Kapuas, Kota Pontianak, Jumat (5/7) malam. Dalam pergelaran dua tahunan tersebut, Provinsi DKI Jakarta berhasil keluar sebagai juara umum. Sedangkan kafilah Kalbar kali ini berhasil mengulang prestasi 1968 lalu dan menduduki peringkat kelima.

Menteri Lukman berharap momentum STQ mampu meningkatkan kecintaan terhadap Alquran dan hadis. Umat Islam diingatkan agar selalu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, dan selalu mencintai Alquran, ke mana pun dan di mana pun berada.

“Alquran memiliki fungsi penting, sebagai referensi menghadapi dinamika kehidupan, untuk menggapai kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya. Lukman menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih tak terhingga kepada Pemerintah Provinsi Kalbar, serta Kota Pontianak sebagai tuan rumah. Termasuk kepada seluruh masyarakat di bumi khatulistiwa yang telah memberikan sumbangsih serta kontribusi yang baik dalam menyukseskan kegiatan ini. “Terima kasih karena sudah menjadi tuan rumah yang baik,” katanya.

Ia merasa berbagai lomba yang selama STQ kali ini ada pengembangan dibanding sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perhelatan STQ tidak hanya mampu memelihara tradisi yang baik tetapi juga terus mengembangkannya. “Jenis-jenis yang diperlombakan bertambah. Karenanya saya merasa bersyukur,” ucapnya.

Ia berharap para qari dan qariah, hafiz dan hafizah seluruh peserta STQ hendaknya bisa menjadi pelopor di daerahnya masing-masing, terutama dalam memberantas buta aksara Alquran. Menanggapi program pemerintah dan LPTQ di Kalbar yang ingin mencetak ribuan penghafal Alquran serta mewajibkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) khatam Alquran, Lukman menyambut baik.

Menurutnya, hal itu sangat positif sebagai cara mensosialisasikan Alquran. “Pertama harus bisa membaca. Ketika sudah bisa membaca, lalu harapannya tentu juga menghafal, memahami, menghayati hingga mengamalkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji merasa bersyukur karena Kalbar mampu meraih beberapa juara di beberapa cabang yang diikuti. Di cabang Tahfiz 30 Juz Putri, Kalbar merebut peringkat pertama. Adanya prestasi tersebut dinilai akan semakin meyakinkan bahwa program mencetak 5000 hafiz dan hafizah yang digagas LPTQ Kalbar dapat terwujud.

“Dengan adanya juara pertama tahfiz 30 juz, semakin meyakinkan kita untuk mencapai target itu,” harapnya. Orang nomor satu di Kalbar itu juga menyampaikan program pemerintah terkait dengan upaya menuntaskan buta aksara Alquran. Seperti di Kota Pontianak misalnya. Ketika ia menjabat wali kota, pelajar lulusan SD diharuskan bisa baca tulis Alquran. Kemudian di tingkat SMP, pelajar harus sudah khatam Alquran. Ketika lulus, pelajar juga harus memiliki sertifikat khataman Alquran untuk bisa melanjutkan ke jenjang SMA. 

“Kalau masuk SMA belum juga khatam Alquran, maka ditunjuk guru ngaji untuk membimbing agar bisa khatam. Artinya, tamat SMA pasti sudah khatam. Program ini sudah jalan dan terus dijalankan,” paparnya.

Selain itu, tambah Midji, Kota Pontianak juga rutin menggelar kegiatan khataman Alquran massal. Minimal satu tahun sekali di saat hari jadi Kota Pontianak. Program ini akan dikembangkan untuk seluruh kabupaten/kota se-Kalbar. Ia yakin target mencetak 5.000 hafiz dan hafizah dalam tempo lima tahun bisa terwujud.

“Lima ribu hafiz dan hafizah itu nanti ditempatkan di masjid-masjid besar. Mudahan terwujud. Semangat menggali dan mempelajari yang ada di Alquran bisa terus diwujudkan, semua demi Indonesia yang damai,” pungkasnya.

Masyarakat Kalbar patut berbangga. Selain sukses menjadi tuan rumah dalam perhelatan nasional ini, Provinsi Kalbar juga mampu meraih prestasi yang cukup membanggakan. Sudah sekian lama, baru kali ini kafilah Kalbar berhasil meloloskan empat finalis dan tiga juara harapan. Prestasi serupa terakhir pernah diraih Kalbar di tahun 1968.

Dalam STQ Nasional kali ini, Kalbar mampu menduduki peringkat kelima se-Indonesia. Kafilah Kalbar menyumbangkan satu medali emas (juara pertama) dari cabang Tahfizh 30 Juz Putri atas nama Rohidah. Lalu satu medali perak (juara kedua), diraih Malika Khaira Khalqillah di cabang Tilawah Anak-anak Putri. Kemudian dua medali perunggu (juara ketiga) atas nama Faturrahman di cabang Tahfizh 10 Juz Putra dan Fuady Farid Albari di cabang Tahfizh Hadits 100 dengan Sanad Putra.

Di samping itu, ada pula tiga juara harapan yang diraih, masing-masing harapan kesatu, kedua dan ketiga. Peraih harapan satu atas nama Anas Al Hifni di Cabang Tilawah Dewasa Putra. Harapan kedua diraih Khullatun Nabella di Cabang Tahfizh 20 Juz Putri dan harapan ketiga diraih Ainun Jariah di Cabang Tahfizh Hadits 500 tanpa Sanad Putri.

Sementara untuk juara umum (pertama) diraih Provinsi DKI Jakarta. Posisi kedua Provinsi Banten, ketiga Sumatera Utara dan keempat Sulawesi Tenggara. Untuk peringkat kelima sendiri diraih tiga provinsi secara bersamaan. Selain Kalbar, posisi ini juga diraih Provinsi Jawa Tawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.(bar/pontianak post)