MTQ Kalbar XXVIII Dimulai; Dewan Hakim Ditantangan Cari Peserta Berpotensi Masa Depan

Musabawah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII tingkat Provinsi Kalbar dimulai hari ini Senin (7/9) dan akan dibuka secara resmi pada Rabu (16/9). Berbeda dari tahun sebelumnya, lomba MTQ akan berlangsung secara Virtual dan Faktual.

==============

Minggu (6/9), Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melantik 62 Dewan Hakim di Pendopo Gubernur Kalbar. Sutarmidji berharap kepada dewan hakim ini bukan hanya menilai siapa yang terbaik, melainkan ikut menjaring peserta yang berpotensi menjadi terbaik ke depannya.

“Kalau pun dia tidak terbaik pada saat ini, setidaknya ke depan dia bisa berpotensi untuk jadi yang terbaik, sehingga pembinaan yang bagaimana yang harus dibina untuk dia,” kata Midji.

Melalui pembinaan ini, peserta yang tidak terbaik tahun ini, betul-betul dibina dengan kekurangan-kekurangan dari hasil catatan dewan hakim.”Sehingga ke depan kita punya qori dan qoriah, hafiz hafizah dan sebagainya yang dilombakan itu yang terbaik semua,”papar dia.

Pembinaan dapat dilakukan berkesinambungan. Menurut Midji adanya sektretariat LPTQ Kalbar dapat dimanfaatkan untuk pembinaan. Bahkan pihaknya akan melengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti penambahan tempat penginapan. “Para peserta harus menjaga keselamatan dia dengan tetap memakai masker apabila tidak dalam lomba,” jelasnya.

Andi Musa, Ketua LPTQ Kalbar yang juga Penasihat Pengawas Dewan Hakim dalam MTQ XXVIII Tingkat Provinsi Kalbar ini berharap pelaksaan MTQ kali ini dapat menjaring peserta yang mampu bersaing di tingkat nasional. Paling tidak, kata dia bisa masuk lima besar seperti pada kegiatan STQ Nasional yang berlangsung di Pontianak beberapa waktu lalu. “Minimal sama, kalau bisa lebih bagus dari STQ,” jelasnya.

Ada delapan cabang yang dilombakan pada MTQ Kali ini. Untuk lomba faktual atau tatap muka berlangsung di Pontianak dan di Sekadau. Sedangkan Virtual berlangsung dari kabupaten kota masing-masing. “Jadi setiap kabupaten kota itu tuan rumah untuk yang virtual,” jelasnya.

Cabang lomba virtual terdiri dari tilawah dan tahfiz, sedangkan faktual ada cabang fahmil Qur’an, Khattil Qur’an, dan Syarhil Qur’an. Sementara itu, Andi mengatakan mulai tahun depan pelaksanaan MTQ akan berlangsung setiap tahun. Pembinaan akan lebih luas, cabang lomba akan lebih banyak lagi.
Ridwansyah, Kepala Kanwil Kemenag Kalbar mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa pelaksanaan

MTQ ini berjalan dengan baik. Persiapan telah dilakukan dengan matang, bahkan telah dilakukan penyesuaian. “Hasil seleksi tingkat MTQ Kabupaten Sekadau ini mencapai hasil maksimal. Merupakan duta-duta kita nanti yang akan mengikuti MTQ di tingkat nasional di Sumatera Barat pada 12-21 November 2020. Kita berharap mampu meraih di tingkat nasional,”

Sementara itu, terkait pelaksaan MTQ setiap tahun dan tidak ada lagi STQ, Ridwansyah menambahkan bahwa STQ bukan dihapus melainkan cabang lombanya yang diperluas dengan melaksanakan MTQ setiap tahun.

“Karena begini, MTQ dan STQ itu dilaksanakan dua tahun sekali. Tapi hasil musyawarah ya sudah kita jadikan MTQ semua, cabangnya bisa diperluas. Setiap tahun akhirnya,” jelasnya yang menambahkan bahwa persiapan akan lebih matang dan sudah dimulai tahun depan, yang semestinya STQ diubah menjadi MTQ.

Sementara itu, Kabupaten Sekadau yang menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ XXVIII ini mengaku siap dengan konsep penyelenggaraan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Nurhadi, Sekda Kabupaten Sekadau mengatakan kali ini menghindari antusias masyarakat untuk menonton lomba secara langsung. Sebaliknya pihaknya mengalihkan masyarakat untuk menonton melalui virtual. saat uji coba tidak ada persoalan jaringan.

“Kami menggunakan internet, penonton tidak hadir di lokasi tetapi dapat mengikuti live streaming di youtube,”kata Ketua Harian MTQ XVIII Kabupaten Sekadau ini yang berharap tuan rumah bisa meningkatan prestasi dari tahun sebelumnya. (mrd)