Menjelang MTQ XXIX Tingkat Provinsi di Sintang Tak Ingin Jadi Kluster Covid, LPTQ Siapkan Dua Opsi

MTQ XXIX Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di Kabupaten Sintang Tahun 2021 yang bakal digelar November ini dipersiapkan dengan dua opsi penyelenggaraan. Opsi pertama digelar secara normal atau tatap muka, sementara opsi kedua digelar sebagian secara daring.

 

KETUA LPTQ Kalbar, Andi Musa mengatakan, kedua opsi tersebut dibuat mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang tidak dapat diprediksi. Apabila kondisi memungkinkan, dengan indikasi kasus Covid-19 yang melandai, MTQ XXIX dapat digelar secara normal pada tanggal 14-21 November 2021 mendatang di Kabupaten Sintang.

“Namun tentu saja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, agar tidak menjadi klister penyebaran Covid-19,” ucapnya, usai menggelar Rapat persiapan MTQ XXIX Tingkat Provinsi, Sabtu (21/8).

Namun, lanjutnya, apabila kondisi yang terjadi justru mengalami kenaikan kasus, baik di Sintang ataupun secara umum di Kalbar, maka opsi kedua, yakni penyelenggaraan secara daring dilakukan pada sebagian cabang yang dilombakan. Untuk opsi kedua rencananya akan digelar 15-21 November 2021 yang berpusat di Aula Masjid Raya Mujahidin, namun dengan peserta lomba yang berada di masing-masing daerah.

“Kita gelar secara virtual terlebih dahulu beberapa cabang lomba,” katanya.

Setelah menggelar sebagian cabang lomba secara virtual, lanjutnya, pembukaan kegiatan tersebut akan digelar pada 23 November 2021. Setelah itu, dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba yang dilakukan secara normal atau tatap muka, yakni untuk cabang tilawah anak-anak, remaja, dan dewasa, serta cabang tartil. Cabang lomba yang menghadirkan peserta secara langsung ini rencananya akan digelar pada 24-27 November 2021.

Kendati demikian, dirinya meminta Kabupaten Sintang sebagai tuan rumah untuk tetap mempersiapkan dengan baik ajang bergengsi tersebut. Persiapan venue lomba menurutnya sudah dapat dilakukan, meski saat ini belum diputuskan opsi yang akan dipilih.

Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan asistensi ke Gubernur Kalimantan Barat dan mempresentasikan kedua opsi yang telah disepakati tersebut. Dirinya berharap keputusan memilih opsi pertama atau kedua dapat segera diputuskan. “Keputusan final kami targetkan awal November atau akhir Oktober ini,” pungkasnya. (sti)