KULIAH SUBUH DR. H. HARJANI HEFNI, LC, MA.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin.
(Di waktu pagi kami di atas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik)
اما بعد :
Alhamdulillah Allah menghidupkan kita di pagi ini setelah mematikan kita sementara, yaitu menidurkan kita. Semoga Allah swt senantiasa menunjukkan jalan kebaikan kepada kita..aamiin.
Allah swt berfirman dalam Alqur’an Surat Ar-Rahman Ayat 60:
-هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰ
hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
Dalam Bahasa Arab, kalimah HAL / هل itu isim istifham.. (alat utk bertanya) tapi “hal” juga kadang banyak artinya. Dalam ayat ini hal istifham tapi bermakna NAFI / tidak ada..
Kadang istifham untuk taqrir (menetapkan) seperti dalam ayat :
هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ
Hal ataaka hadiitsul ghaasyiyah [Ghaasyiyyati].
(Telah datang kepadamu (berita) hari Kiamat?)
Kadang istifham bermakna untuk menggugah orang melakukan sesuatu, seperti dalam firman Allah dalam Surat As-Shaff Ayat 10 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
(Yā ayyuhallażīna āmanụ hal adullukum ‘alā tijāratin tunjīkum min ‘ażābin alīm)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih.
Hadirin yang dimulyakan Allah.
Ihsan ada dua arti:
Yang pertama: bermakna ITQON, profesional.. melakukan sesuatu yg terbaik. Sehingga tidak ada celah untuk dicari kekurangannya. Umpama sebagaimana disebutkan dalam firman Allah dalam surat As-Sajdah Ayat-7 :
7. ٱلَّذِىٓ أَحْسَنَ كُلَّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ ٱلْإِنسَٰنِ مِن طِينٍ
allażī aḥsana kulla syai`in khalaqahụ wa bada`a khalqal-insāni min ṭīn
(“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”)
Nah disitu Allah swt. menciptakan manusia dengan sesempurna sempurnanya sehingga tidak ada celah untuk menandingi ciptaan Allah tersebut, atau mengalahkan ciptaan Allah swt. Itu.
Kadang-kadang, dan sering kita pahami bahwa makna Al ihsan semata-mata bermakna ISHOLUL KHOIR, Menyampaikan kebaikan kepada orang lain.
Kalau kita memahami ayat dalam Surat Ar-Rahman Ayat 60:
-هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰ
hal jazā`ul-iḥsāni illal-iḥsān
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
Ihsan pertama adalah berasal dari makhluk . sedangkan Ihsan kedua adalah berasal dari kholiq (Allah). Jadi tafsirnya adalah: Tidak ada balasan kebaikan/ihsan yang dilakukan oleh mahkluk, selain berupa balasan kebaikan/ihsan yang akan diberikan oleh Allah swt kepada makhluk yg melakukan perbuatan ihsan itu.
Ihsan yang dilakukan makluk ada dua, yaitu yang bermakna ITQON maupun yang bermakna ISHOLUL KHOIR. Isholul Khoir Ini ada dua makna juga. Isholul khoir bermakna memberi kebaikan yg bersifat fisik, dan isholul khoir bimakna kebaikan yg bersifat non fisik.
Mari kita hayati firman Allah swt dalam Surat Al-Baqarah Ayat 195:
وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
(Wa anfiqụ fī sabīlillāhi wa lā tulqụ bi`aidīkum ilat-tahlukati wa aḥsinụ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn)
Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Insyaallah kita akan bertugas menjalankan amanat sebagai dewan hakim dalam event MTQ XXX Tingkat Provinsi Kalimantan Barat ini dari sekarang sampai tanggal 12 November 2022. Marilah kita senantiasa berusaha berbuat IHSAN sebagaimana dalam firman Allah di atas.
Pertama: Kita melakukan IHSAN bimakna ITQON. Menilai peserta secara profesional bahwa yang terbaik itu yang juara. Tak ada celah orang untuk memprotes atau mengkomplain hasil penilaian kita.
Kedua : Kita melakukan IHSAN binakna ISHOLUL KHOIR, Menyampaikan kebaikan kepada orang lain. Artinya ketika peserta itu baik maka kita berikan kemenangan kepada dia. Itu makna Ihsan dalam kaitan tugas kita sebagai hakim.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kuliah subuh ini. Semoga dengan kita menjalankan Ihsan maka Allah swt. Semakin mencintai kita.. aamiin..
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.**
Disarikan oleh: H. Edy P. Achmad (hakim khat).