Kafilah Kubu Raya kembali mengawinkan gelar juara pada Cabang Fahmil Quran MTQ XXX Kalbar di Ketapang. Sebelumnya, pada MTQ XXIX Kalbar di Sintang pada 2021, Kubu Raya berhasil meraih juara I untuk cabang cerdas cermat (fahmil) putra dan putri.
Gelar juara kali ini berhasil didapatkan Kubu Raya setelah mengalahkan tiga lawannya di babak final yang digelar pada Kamis (10/11) pagi. Fahmil Quran golongan putri, Kubu Raya berhasil mengalahkan Sintang yang berada pada posisi dua, Kayong Utara di posisi tiga, dan Kota Pontianak di posisi empat.
Sementara pada golongan putra, Kubu Raya mengalahkan Mempawah, Sekadau, dan Sintang pada babak final. Sempat kalah dari Mempawah pada soal paket, Kubu Raya kemudian berhasil menyalip perolehan nilai pada babak soal rebutan. Kubu Raya meraih nilai 1.115, Mempawah 735, Sekadau 525, dan Sintang 270.
Pengamat dari kafilah Kubu Raya, Iwan Setiawan, mengatakan peserta Fahmil Quran yang ikut kali ini adalah peserta yang ikut pada MTQ di Sintang. Jadi, ingatan mereka tentang soal masih segar. “Mereka juga baru pulang mengikuti MTQ Nasional di Kalimantan Selatan,” katanya.
Terkait dengan persiapan sehingga menjadi juara sampai dua kali, menurutnya itu tidak spontan. Ada banyak proses dan persiapan yang dilakukan pihaknya. Bahkan, empat dari enam peserta Fahmil Quran secara khusus mengikuti program Tahassus di pesantren. Program ini khusus untuk menghafal Alquran, kitab-kitab, dan memperdalam agama. “Wajar jika mereka bisa menjadi juara,” ujarnya.
Iwan mengungkapkan, sebagian besar dari mereka usianya masih muda. Ada yang masih kelas 3 SMP dan 1 SMA. Jadi, masih banyak waktu untuk mengikuti perlombaan-perlombaan lain untuk mengasah kemampuan. Ini juga untuk persiapan MTQ yang akan datang.
Menurutnya, meski berhasil menjadi juara, masih ada kelemahan yang harus dibenahi.
“Sejauh ini, kelemahan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman Bahasa Inggris, penguasaan lagu, dan hukum waris. Terkait bank soal, jika diperhatikan sudah mengacu kepada soal-soal di tingkat nasional. Kemampuan peserta memang harus ditingkatkan lagi,” paparnya. Iwan mengaku puas dengan persiapan yang dilakukan panitia, khususnya pada Cabang Fahmil Quran.
Menurutnya, persiapan panitia, mulai dari sarana dan prasarana sudah sangat memuaskan. Termasuk antusias masyarakat Ketapang yang menyaksikan Fahmil Quran juga sangat tinggi.
“Perlombaan dari awal sampai akhir berjalan dengan baik. Antusiasme masyarakat juga luar biasa. Panitia pun sudah sangat siap. Jadi, kami puas,” ungkapnya.
Sementara itu, pendamping dari peserta Mempawah, mempermasalahkan soal yang terlalu sulit. Silabus yang diberikan kepada peserta terlalu sulit untuk dipahami. Hal ini membuat peserta kesulitan menjawab soal yang dilontarkan dewan hakim.
Akibatnya, peserta tidak kompetitif. Jalannya pertandingan pun menjadi tidak menarik, karena peserta kesulitan menjawab. Alhasil, nilai yang didapat para peserta tidak bersaing ketat. Pada soal rebutan, peserta juga kesulitan menjawab.
Ketua Dewan Pengawas Cabang Syarhil Quran dan Fahmil Quran, Abdul Aziz, mengatakan untuk masukan dan saran, termasuk keinginan pengawas untuk audiensi dengan pihak LPTQ dan dewan hakim, akan disampaikan kepada LPTQ, sehingga bisa difasilitasi. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas masukan dan saran untuk perbaikan Cabang Fahmil Quran ke depan. (afi)