Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Kalbar menggelar pemusatan latihan (TC) bagi peserta MTQ ke 28 di Padang Sumatera Barat.
Andi Musa, Ketua LPTQ Kalbar mengatakan pemusatan latihan ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas peserta MTQ asal Kalbar menuju tingkat Nasional.
Pemusatan latihan yang berlangsung di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ini dibagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama diikuti sebanyak 29 peserta dari lima cabang lomba, yakni tilawah, qira’at, tartil, hifzil, dan tafsir. Gelombang pertama berlangsung 1 sampai 10 Oktober 2020. Disediakan kamar dan ruang pelatihan bagi para peserta.
Pada 5 Oktober mendatang, akan digelar kegiatan uji coba tahap pertama.
“Tanggal 5 Oktober akan diadakan try out. Jadi peserta seolah-olah sedang berlomba, disiapkan juga ada tvnya nanti. Kemudian try out ke dua tanggal 10 sebelum penutupan,” ungkap dia.
Gelombang ke dua berlangsung pada 12 hingga 14 Oktober 2020. Diikuti sebanyak 20 peserta terdiri dari tiga cabang lomba, yakni syarhil, fahmil, dan khattil Qur’an.
Sebanyak 12 pelatih akan mendampingi para peserta. Pelatih berasal dari senior yang berpengalaman dibidangnya. Bahkan juga yang memiliki prestasi internasional seperti Hj Nursiah Ismail dan Hj Dahlia Ahmad.
“Para pelatih ini kami minta untuk melatih kemampuan para peserta. Mereka yang tahu persis kekurangan peserta ini. Harapannya kita dapat mengembalikan kejayaan Kalbar sebagai tempatnya qori-qoriah terbaik, seperti pada era 1960an, -70an, dan -80an,” harap Andi.
Andi juga meminta para pelatih untuk melakukan evaluasi dan pemetaan. Dari delapan cabang lomba, ada beberapa cabang lomba yang memiliki potensi lebih besar untuk juara nasional. Tentu saja pemetaan ini, kata Andi sebagai motivasi untuk terus mempersiapkan penampilan peserta, dan semuanya harus optimis untuk menampilkan yang terbaik nantinya.
Tak hanya bidang materi lomba yang dilatih. Pihaknya juga bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Kalbar. Psikologi para peserta akan di tes untuk mengetahui kesiapan mental mereka. “Kita harus tahu sejauh mana kesiapan mental mereka. Punya mental juara apa tidak,” terangnya.
Dalam pelatihan ini, juga tetap mengutamakan protokol kesehatan. Para peserta dan pelatih tetap menjaga jarak, menggunakan masker serta cuci tangan. “Ada lima ruangan yang disiapkan, sehingga tidak terjadi kerumunan peserta saat latihan,”pungkasnya. (mrd)