Event MTQ Jumlah Peserta Bisa Banyak, Tapi dengan Prokes Ketat

 Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka kegiatan ekspos Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Provinsi Kalbar Tahun 2021 Kabupaten Sintang, sekaligus peluncuran logo dan maskot di aula Masjid Raya Mujahidin, Rabu (29/9). Pelaksanaan even tahunan ini diharapkan tetap semarak, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19. 

Midji sapaan karibnya berpesan, pelaksanaan MTQ di Sintang harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Penyelenggara bisa melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MTQ XXVIII di Kabupaten Sekadau tahun 2020.

Ia menyarankan saat pembukaan di arena utama tak perlu terlalu ramai dipadati peserta atau kafilah. Para peserta yang berjumlah 500-an orang boleh saja berada di Sintang, namun dibagi di beberapa titik untuk menyaksikan secara virtual. “Jadi dibagi di beberapa titik yang dihubungkan secara virtual ke arena utama, sehingga semaraknya bisa dirasakan masyarakat Sintang,” ungkapnya.

Midji menilai masih ada waktu untuk menyiapkan segalanya. Karena yang paling penting menurutnya saat pembukaan jangan sampai terlalu dipadati orang. Mengingat potensi keramaian juga datang dari masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung. Seperti diketahui MTQ XXIX akan digelar secara virtual dan faktual di dua kota. Yakni di Kota Pontianak pada 15-21 November 2021. Kemudian di Sintang pada 23-30 November 2021.

Berkaitan dengan antisipasi penularan Covid-19, Midji berharap seluruh yang terlibat, yang sudah berusia di atas 12 tahun, harus divaksin. Jika dilakukan sekarang, maka mereka yang belum divaksin masih bisa mendapat sampai suntikan dosis kedua. “Kalau Sinovac bisa dua kali, jadi harus divaksin. Nah vaksin sekarang sudah banyak,” ucapnya.

Tempat penginapan para kafilah menurutnya juga harus menjadi perhatian. Semuanya harus memadai dari sisi protokol kesehatan. Jangan sampai terlalu padat dan jika terjadi demikian, harus ditambah tempat-tempat penginapan baru.

Sarana prasarana penunjang juga diminta agar dilengkapi. Seperti masker misalnya, harus disiapkan yang benar-benar standar. Dengan demikian semua peserta bisa menjaga potensi penularan Covid-19. Untuk mendeteksi keterjangkitan, semuanya juga harus menggunakan tes usap PCR. Dalam hal ini, Midji tidak merekomendasikan penggunaan tes usap antigen.

“Jadi perginya harus swab PCR dua hari sebelum tiba di tempat. Kalau kegiatan satu minggu, setelah empat hari PCR kembali. Panitia juga harus antisipasi misalnya ada yang positif harus diisolasi di mana,” imbuhnya.

Kemudian semua yang terlibat juga harus mendapat asupan vitamin untuk menjaga imunitas. Vitamin yang disediakan mulai dari vitamin C, D dan E. Lalu hal yang kedua, Midji berharap ada peninggalan di arena lomba di setiap pelaksanaan kegiatan MTQ. Peninggalan tersebut bisa menjadi ikon baru bagi daerah tuan rumah. Ia mencontohkan seperti STQ tingkat nasional di Kalbar tahun 2019. Sebagai tuan rumah, Kota Pontianak mendapat peninggalan berupa mimbar tilawah berbentuk tanjak di Taman Alun Kapuas, serta mimbar berbentuk bola dunia di Tugu Khatulistiwa dan lain sebagainya.

“Itu masih bisa dinikmati masyarakat, jangan begitu selesai dua bulan sudah selesai tanpa bekas, manajemen panitia di Sintang harus bisa memperhatikan itu,” harapnya.

“Itu hal-hal yang perlu menjadi perhatian, semoga MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Sintang bisa berjalan sukses,” tambahnya.

Ketua Umum LPTQ Kalbar Andi Musa menyatakan, jika dipersentase persiapan MTQ di Sintang saat ini sudah berada di angka 80 persen. Sisanya 20 persen masih akan dikerjakan hingga pelaksanaan di bulan November mendatang. “Tapi secara keseluruhan Sintang sudah menyatakan siap untuk melaksanakan, kemudian kami komunikasikan ke seluruh kabupaten/kota untuk mempersiapkan diri,” katanya.

Salah satunya soal vaksinasi untuk semua yang terlibat, sesuai arahan gubernur menurutnya harus sudah divaksin hingga dosis kedua. “Kemudian PCR diminta untuk dijaga dan lainnya,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, Kalbar dikatakan dia akan menghadapi dua agenda besar. Sebelum MTQ tingkat provinsi di Sintang, perwakilan Kalbar juga akan mengikuti STQ Nasional di Maluku Utara pada 13-24 Oktober 2021. “Setelah itu pada 3 November nanti kami laksanakan technical meeting dan pengesahan peserta (MTQ Kalbar), sekaligus kami akan cek venue lokasi di Sintang,” terangnya.

Andi Musa berharap situasi penularan Covid-19 di Kalbar terus terkendali. Bahkan diharapkan Kalbar bisa masuk zona hijau. Sehingga bisa lebih banyak lagi kegiatan yang bisa dilaksanakan di Sintang. “Kami akan coba skenario ulang lagi ini, dengan arahan Pak Gubernur tadi,” pungkasnya.(bar/pontianak post)