Awal Kebangkitan Qori dan Qoriah Kalbar

PONTIANAK—Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melepas kafilah yang akan mewakili Kalbar dalam Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXV Tahun 2019 di Pendopo Gubernur, Rabu (26/6) malam. Momen Kalbar sebagai tuan rumah STQ Nasional kali ini diharapkan bisa menjadi awal kebangkitan qori dan qoriah asal provinsi ini dapat meraih prestasi.

“Pesan saya untuk kafilah Kalbar agar betul-betul fokus menghadapi STQ, jaga kesehatan paling penting, makan makanan jangan sampai yang mempengaruhi suara,” pesan Midji kepada kafilah.

Ke depan menurutnya pola-pola pelatihan untuk para qori dan qoriah harus semakin profesional. Latihan tidak hanya sebatas pada hal-hal konvensional, tetapi harus lebih dari itu. Seperti kebugaran dan kesehatan para peserta juga wajib diperhatikan.

Orang nomor satu di Kalbar itu meminta agar nantinya para qori dan qoriah dilengkapi tenaga psikolog dan instruktur olahraga. “Dilengkapi psikolog dan guru olahraga, harus punya itu ke depan. Harus rutin berlatih, saya tidak ada target (STQ kali ini), tapi yakin harus ada perkembangan lebih baik dari event-event sebelumnya,” ujarnya.

Midji juga meminta ke depan seluruh cabang yang ada semuanya bisa diikuti. Sebab di STQ kali ini, Kalbar tidak ikut di satu cabang yakni tafsir bahasa arab. Kondisi yang ada, memang Kalbar sampai saat ini belum memiliki talen di cabang tersebut. “Ke depan harus disiapkan. Kalau memang ada anak-anak yang harus dikirkm ke mana, kirim saja siapkan betul,” pintanya.

Midji yang juga Ketua LPTQ Kalbar berpesan kepada kafilah Kalbar agar tidak asal-asalan saat pelaksanaan defile nanti. Defile dinilai penting untuk melihat keseriusan dari kafilah yang mewakili daerahnya. “Saya minta tertib jangan asal, disiplin itu penting, apalagi untuk peserta STQ, harus maksimal,” katanya.

Secara keseluruhan ia berharap pelaksanaan STQ di Kalbar benar-benar membawa kesan yang baik. Tidak hanya soal menang atau kalah, tapi ada hal-hal menarik yang akan selalu diingat. Itulah mengapa ia sengaja meminta pembangunan mimbar STQ dibuat di Tugu Khatulistiwa dan Sungai Kapuas (Taman Alun-Alun).

“Sama saya minta (mimbar) ada di titik nol derajat lintang utara dan selatan, itu supaya jadi kenangan luar biasa (untuk seluruh peserta), bukan hanya kemenangan. Kafilah Kalbar saya lepas semoga lebih baik dari kegaitan serupa sebelumnya,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Kafilah Kalbar Syahdan Laziz melaporkan, pemusatan latihan kafilah Kalbar tahap kedua sudah selesai dilaksanakan pada 17-26 Juni 2019. Diantara para pelatih Kalbar juga ada yang ditunjuk sebagai dewan hakim pelaksanaan STQ Nasional XXV ini. Adapun total peserta asal Kalbar yang akan bertanding sebanyak 18 orang. Sementara jumlah total kafilah sebanyak 38 orang terdiri dari official, pelatih dan pendamping.

Ketua I LPTQ Kalbar Syarif Kamaruzaman menambahkan, dari 13 cabang lomba STQ, Kalbar hanya menurunkan peserta di 12 cabang, baik putra maupun putri. Satu cabang yang tidak diikuti yakni tafsir bahasa arab, karena memang belum ada SDM-nya di Kalbar.

Sebagai tuan rumah, menurutnya, Kalbar ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk semua kafilah se-Indonesia. Sementara untuk peserta asal Kalbar, pihaknya memiliki harapan besar agar bisa menjadi juara umum di event ini.

Setelah melalui dua kali pemusatan pelatihan, ia pun optimis peserta asal Kalbar bisa memberikan yang terbaik. Harapannya minimal di tiap cabang bisa masuk dalam nominasi peringkat. “Ke depan, lewat momen ini, kami akan terus berpacu, mempersiapkan para qori dan qoriah terbaik, ini harus jadi awal kebangkitan Kalbar,” harapnya.

Usai STQ ini, LPTQ Kalbar dikatakan bakal terus melatih para qori dan qoriah secara berkelanjutan. Pelatihannya akan dilaksanakan tidak hanya di tingkat provinsi tapi juga menyebar di seluruh daerah kabupaten/kota. “Kami juga akan melibatkan pesantren, sesuai visi misi gubernur yang akan menjadikan masyarakat Kalbar yang qurani,” pungkasnya. (bar/pontianak post)