Alquran Senilai Rp 1,2 Miliar Mampu Datangkan Wisman

Alquran Al Akbar menjadi daya tarik tersendiri di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Terbukti hampir setiap tahun, destinasi yang terletak di Jalan Mohammad Amin, Gandus, Palembang itu selalu ramai dikunjungi masyarakat.

Alwi Alim, Palembang
—–

“Alif Lam Mim,” begitulah salah satu potongan ayat suci yang tertulis di Alquran Al Akbar. Alquran yang terbuat dari kayu tembesu dengan tulisan berwarna emas itu tidak pernah pudar dan tetap berkilau meski telah berusia hingga 10 tahun.

Alquran Al Akbar
Suasana di Alquran Al Akbar di Kota Palembang. (Alwi Alim/JawaPos.com)

Alquran terdiri dari 315 keping dengan 630 halaman untuk 30 juz. Untuk juz 1-5 juz berada di lantai bawah. Lalu juz 6-10 juz berada di lantai dua. Beralih ke lantai tiga ada juz 11-15. Selanjutnya di lantai empat ada juz 16-20. Sedangkan 315 keping yang merupakan juz 21-30 masih disimpan mengingat kurangnya tempat pemasangan.

Alquran Al Akbar dibuat sejak 2002. Penggagasnya salah satu penceramah di Kota Palembang. Yakni, Ustad Syofwatillah Mohzaib. Pembuatan Alquran Al AKbar memakan waktu sekitar tujuh tahun.

Dana pembuatan Alquran Al Akbar menghabiskan Rp 1,2 miliar untuk 30 juz. Dana berasal dari sejumlah donatur. Di antaranya Taufik Kiemas, Nazaruddin Kiemas, Syahrial Oesman, Alex Noerdin dan beberapa donatur lainnya. “Dahulunya Alquran ini diletakkan di Masjid Agung sehingga terkesan terbengkalai,” kata Pengurus Alquran Al Akbar Palupi Idris saat ditemui JawaPos.com.

Hingga akhirnya pada 2011, Alquran Al Akbar dipindahkan ke Gandus atau di rumah Sofwatillah Mohzaib. Sang pemilih rumah mewakafkan lahannya. Pemindahan itu sekaligus peresmian yang dilakukan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak dibukanya Alquran Al Akbar, banyak wisatawan berdatangan. Baik wisataman dalam negeri maupun wisatawan mancanegara (wisman). Salah satunya pengunjung dari Timur Tengah. Hingga kini, jumlah pengunjung terus bertambah.

Hampir setiap tahun, pengunjung Alquran Al Akbar mengalami peningkatan hingga 20–30 ribu orang. Sepanjang 2018, tercatat ada 200 ribu pengunjung. “Jadi memang pesona Alquran ini tidak pudar sampai sekarang,” ujarnya.

Semakin bertambahnya usia, Alquran Al Akbar memang sempat kusam. Namun upaya perawatan terus dilakukan. Seperti pengecatan ulang agar awet dan kayu tetap kuat serta tidak rapuh. Biaya perawatan berasal dari tiket pengunjung dan beberapa infaq lainnya.

Ke depan, pengelola Alquran Al Akbar akan menambah bangunan. Sehingga ayat Alquran sebanyak 30 juz dapat dipajang secara keseluruhan di lokasi. Penambahan bangunan ditargetkan selesai akhir 2019. Biaya pembangunannya berasal dari infaq masyarakat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga ikut membantu untuk perbaikan akses jalan menuju tempat wisata Alquran Al Akbar. “Kami harap dengan ditetapkannya wisata halal, akses jalan yang baik serta bangunan yang bertambah semakin meningkatkan minat para pengunjung untuk melihat keagungan Tuhan lewat Alquran Al Akbar,” tutupnya.

Editor : Sofyan Cahyono

Reporter : Alwi Alim/Jawa Pos