STQ Jadi Ajang Pemersatu Umat

Gubernur: Tinggalkan Hiruk-Pikuk Pemilu

SINGKAWANG – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi membuka STQ XXV Kalbar di Kota Singkawang, Sabtu (27/4) malam. Gubernur berharap momentum STQ ini dapat menjadi ajang untuk terus meningkatkan kerukunan antarumat beragama, menjaga toleransi hingga meningkatkan kualitas keagamaan.

“Mari kita jadikan STQ ajang memperat silaturahmi, ukhuwah Islamiyah, dan meningkatkan toleransi antarumat beragama,” ajaknya. Menurut Sutarmidji, masyarakat Kalbar harus mulai meninggalkan hal-hal yang berpotensi merusak kerukunan dan toleransi di Kalbar karena kedamaian merupakan merupakan modal utama dalam mengisi pembangunan.

This image has an empty alt attribute; its file name is lampion-stq-1024x512.jpg

Ia juga mengajak warga Kalbar agar meninggalkan hiruk-pikuk pemilu. Terkait hasil pemilu, ia meminta warga menunggu kepastian penetapan dari KPU. “Melalui momentum STQ inilah kita tinggalkan hiruk-pikuk pemilu. Tunggu penetapan KPU. Apapun hasilnya itulah konsekuensi pentas demokrasi. Jangan melakukan hal-hal di luar konstitusi,” ujarnya.

Ia pun berpesan agar seluruh kafilah menyajikan yang terbaik dalam pelaksanaan STQ. Sebab, usai STQ XXV Kalbar, akan digelar pula STQ tingkat nasional yang mana Kota Pontianak sebagai tuan rumah.

“Usai STQ secepatnya lakukan TC (pemusatan latihan) untuk pembinaan bagi kafilah yang akan mewakili Kalbar di ajang tingkat nasional,” katanya. Ia ingin kafilah Kalbar nantinya dapat tampil maksimal di ajang STQ tingkat nasional, karena di masa lalu daerah ini merupakan gudangnya qari dan qariah.

STQ dinilai harus menjadi momentum pemersatu umat. Sutarmidji memberi contoh agar seluruh warga dengan keberagaman agama dan etnis bersatu membangun negara dan daerah.

Ia mencontohkan kisah Kota Madinah di masa lalu. Apabila Madinah terancam atau mendapat ancaman dari luar maka seluruh etnis dan agama yang ada wajib mempertahankannya. Sebab, hal itu bukan semata tanggung jawab orang Islam atau suku Quraisy melainkan seluruh etnis dan agama.

“Begitu juga kita dengan Pancasila di mana saya yakin bahwa nilai-nilai Pancasila tidak ada bertentangan dengan agama Islam yang penuh toleransi,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie sebagai tuan rumah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kafilah yang hadir. Menurutnya, momentum STQ ini harus dapat memantapkan kerukunan beragama guna memberkokoh kehidupan yang aman dan damai dalam naungan NKRI.

Hal itu sesuai tema STQ XXV Kalbar, “Satukan Langkah Membangun Generasi Qurani yang Berakhlaq Mulia dan Berwawasan Kerukunan.”  “Ini pun sesuai dengan visi dan misi Kota Singkawang yakni Singkawang Hebat. dimana H-nya adalah Harmonis,” katanya.

Sebagai kota tertoleran yang diraih Singkawang tentu tidak telepas dari sumbangsih umat Islam. “Umat Islam merupakan salah satu umat yang telah memberikan tauladan bagi kita semua, mari bersama umat lainya membangun Kalbar,” katanya.

Ia pun menyampaikan selamat bertanding kepada seluruh kafilah.(har)