SINTANG – Meski sedang sakit dan harus menggunakan infus, tak menurunkan semangat Nur Intan Syafira Kafilah Asal Sekadau cabang Fahmil Quran dalam mengikuti lomba, Selasa (14/12), di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh Sintang.
Abdul Kharis Official Kafilah Kabupaten Sekadau membenarkan bahwa yang bersangkutan sakit tersebut adalah kafilah asal Kabupaten Sekadau. “Ya betul yang sakit itu adalah dari kafilah Kabupaten Sekadau dan yang menangani luar biasa dari pihak panitia, dokternya cekatan sehingga alhamdulilah sudah baik kondisinya dan ketika konsultasi tadi,” terang Abdul Kharis.
Ia menuturkan, Nur Intan Syafira disarankan untuk beristirahat dan tidak usah tampil. Tapi, Intan tidak mau istirahat dan tetap ingin tampil berlomba. Namun dokter menjelaskan bahwa Intan sudah diberikan obat dan vitamin serta dijamin aman sehingga diperbolehkan untuk ikut berlomba.
“Mungkin karena selama ini sudah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik, sehingga kalau tidak tampil nanti bagaimana, maka dia ingin sekali memberikan bukti bahwa ada hasil dari proses belajar dan persiapan yang sudah dilakukan selama ini. Meskipun saat tampil tadi, apa yang sudah dihafal selama ini, ada yang keluar ada juga yang tidak keluar. Tetapi alhamdulilah bisa tampil sampai akhir tadi dan tetap sehat bahkan bisa menjawab beberapa soal,” ujarnya.
“Saya sudah beri motivasi agar rileks, senyum dan jangan terlalu panik dan yang utama adalah kesehatan. Saya lihat ketika yang bersangkutan bisa senyum dan bisa fokus, saya pun bisa tenang. Jadi rasa khawatir berkurang,” timpalnya.
Sementara dr. Topan Goesdar yang bertugas di Posko Kesehatan Panitia MTQ Kalbar menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari Tim Kesehatan yang mendapatkan informasi dari pendamping kafilah Kabupaten Sekadau bahwa di venue Rumah Adat Melayu bahwa ada pasien atas nama Nur Intan Syafira, 16 tahun, dari Sekadau.
“Keluhannya memang buang air besar (BAB) dimulai dari tadi subuh, kalau dari keterangan mereka sudah lima kali BAB. Tadi pagi sudah diberikan obat dan berikan terapi sesuai keluhan. Ternyata memang kondisi pasien tidak membaik. Sehingga mereka datang ke Posko Kesehatan kita di Rumah Adat Melayu dan kita ambil tindakan berupa pemasangan infus karena pasien dalam keadaan lemah. Kalau bahasa medisnya adalah dehidrasi atau kekurangan cairan,” beber dr. Topan Goesdar.
“Kita pasang infus dan terus cek keadaannya. Kondisi umumnya memang lemah, tetapi denyut jantung masih stabil. Kita loading infus sebanyak 500 cc, dan ada perubahan membaik dan stabil. Dan kami berikan edukasi kepada keluarga dan ketua kafilah agar tidak panik karena masa lemahnya sudah terlewati dan diatasi,” tambah dr. Topan.
Ia juga mengecek darah, karena pasien dari pagi tidak makan, khawatirnya gula darahnya turun dan membuat tubuhnya lemah. Semua sudah ditangani, hasilnya baik semua. Dirinya juga sempat diminta pendapat oleh kafilah Sekadau apakah pasien bisa ikuti lomba, kalau dari dirinya selama pasien sudah stabil dan tenang, ia persilakan pasien untuk ikut lomba.
“Kami juga berikan semangat untuk ikut lomba dan kami dampingi selama pasien mengikuti lomba karena infus masih tetap terpasang saat pasien ikut lomba. Tapi secara keseluruhan aman dan stabil pasiennya. Tim kesehatan 24 jam mendampingi seluruh kafilah, sehingga pasien juga terawasi. Setiap kafilah ada dua petugas medis yang mendampingi. Mereka siap dihubungi dan dipanggil kapan pun. Kalaupun harus ada pemeriksaan, kita siap 24 jam. Pasien akan tetap kami dampingi sampai MTQ selesai,” tutupnya. (var)
Sumber: Pontianak Post