Ayat demi ayat Alquran yang terdapat di juz 30 terdengar mengalun dari dalam Aula Rumah Dinas Walikota Pontianak, Jumat (17/5). Ayat-ayat suci tersebut dilantunkan dengan indah oleh anggota jemaah Majelis Taklim Ormas Muslimah. Dengan dipimpin seoran hafiz, mereka membacanya secara serentak hingga khatam.
BAGI umat Islam,Ramadanadalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Ramadan juga identik dengan bulan Alquran di mana tadarus atau membaca dan mengkhatamkan Alquran menjadi suatu keutamaan. Itulah yang dilakukan Majelis Taklim Ormas Muslimah Pontianak secara rutin sejak enam tahun terakhir. Kegiatan ini didukung penuh Bidang Pemberdayaan Perempuan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak.
Tadarusan Majelis Taklim Ormas Muslimah dimulai sejak hari ketiga Ramadan. Pengajian dilaksanakan pada pukul 08.00 dan selesai menjelang waktu zuhur. Berbeda dari tadarus biasanya, jemaah tidak diminta membaca secara bergantian tetapi membaca bersama-sama setiap ayat dan dipimpin seorang hafiz. Tiga juz dapat diselesaikan dalam satu hari. Setelah menyelesaikan bacaan dan diiringi doa khatam Alquran, acara dilanjutkan dengan menunaikan salat asar berjemaah.
Di tengah majelis, tampak hidangan berupa pulut kuning, ayam panggang dan telur rebus sudah disiapkan. Nasi adap, begitulah makanan itu dinamai. Nasi adap merupakan tradisi khas melayu yang sudah diterapkan sejak lama. Makanan ini biasanya disuguhkan saat khataman Alquran atau perayaan tertentu dan disantap jemaah bersama-sama. Dari pantauan Pontianak Post, sedikitnya ada puluhan nampan nasi adap yang tersedia.
Ketua Ormas Muslimah, Yanieta Arbiastuti Edi Rusdi Kamtono mengatakan nasi adap ini disiapkan sendiri oleh jemaah. “Pengalaman tahun lalu, kami menyediakan tiga saja. Ternyata pada rebutan. Nah, tahun ini kami mempersilakan jemaah yang ingin bawa sendiri tetapi dimakan bersama-sama. Ternyata antusiasnya cukup tinggi,” katanya.
Yanieta menjelaskan, tahun ini adalah kali pertama tadarus dan khataman digelar di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak. Lima tahun sebelumnya, kegiatan dilaksanakan di Aula Rumah Dinas Wakil Wali Kota Pontianak.
Awalnya, kegiatan ini bersifat insidentil dan hanya dimaksudkan untuk belajar Alquran bersama-sama ibu-ibu majelis taklim. Ternyata seiring dengan perjalanan waktu, antusiasme meningkat dan kegiatan ini menjadi lebih intensif, bahkan rutin digelar setiap tahun.
“Awalnya hanya diikuti puluhan orang, kini mencapai lebih dari 250 orang. Alhamdulillah, senang rasanya bisa kami kembali bisa mengkhatamkan Alquran,” ucap Yanieta yang mengaku terharu melihat tingginya semangat jemaah.
Ia berharap acara ini dapat menumbuhkan semangat kecintaan terhadap Alquran. Tak hanya membaca, tetapi juga memahami artinya. Khataman Alquran kali ini bukan berarti akhir atau penghabisan. Ia berharap jemaah tetap semangat untuk terus membaca dan khatam berkali-kali. “Setelah ini semoga kami tetap melanjutkan bacaan dan bisa khatam lagi,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan siraman rohani dari Ustaz Ahmad Hatta sembari menantikan buka puasa bersama. Acara kemudian dilanjutkan dengan salat maghrib, isya dan tarawih bersama.
Yanieta mengatakan, khataman dilaksanakan dua kali selama Ramadan, yakni setiap Jumat di pekan kedua dan keempat. Kegiatan ini terbuka untuk umum, khususnya untuk para muslimah yang berdomisili di wilayah Kota Pontianak. Siapa saja dipersilakan untuk mengikutinya dan gratis. Mereka yang ingin berpartisipasi disarankan untuk membawa mushaf Alquran dan perlengkapan salat karena acara juga diselingi dengan salat berjemaah. (Marsita/Pontianak Post)