Khullatun Nabella meraih peringkat tiga dalam Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud Rahimahullah Tingkat Nasional ke-12. Nabella merupakan peserta kategori Hifzhil Qur’an 20 Juz Puteri pada kegiatan yang diselenggarakan 3-6 Februari 2020 di Jakarta itu.
Khullatun Nabila merupakan utusan dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kalbar asal Kubu Raya. Nabella berucap syukur bisa meraih juara tiga dalam even tahunan yang digelar kerjasama Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta dan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama ini.
Nabella berhasil masuk final bersama empat peserta dari provinsi lain, yakni Nabilah Adawiyah dari PP Naurah Banten, Ussy Pawenhary dari PPTQ Sultra, Zulfa dari LPTQ Banten, dan Hanin utusan LPTQ Jabar.
“Alhamdulillah bisa juara tiga,” katanya kepada Pontianak Post.
Teknik lomba ini peserta harus meneruskan ayat yang sebelumnya dibacakan Juri. Saat final, pemilik nama yang berarti kekasih yang cerdas ini mendapatkan empat pertanyaan. Yang pertama Surah Al-A’raf, kedua Surah Al-Anfal, ketiga Surah Al-Kahfi, dan yang terakhir Surah An-Nur.
Nabella memulai menghafal Alqur’an sejak usia 11 tahun dan selesai diusia 13 tahun. Setiap hari ia masih terus mengulang-ulang hafalan Alqur’annya, agar tidak lupa. “Semoga tetap istiqomah dalam muro’jaah hafalan Alqur’an,” jelasnya.
Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalbar mengirimkan empat peserta untuk mengikuti Musabaqah Tahunan Hafalan Al-Qur’an dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat Nasional XII Tahun 2020.
Ke empat peserta mengikuti cabang lomba hapalan Alquran dengan kategori berbeda. Peserta lainnya Faturrahman, mengikuti Hifzhil Qur’an 10 Juz Putera. Nabela Gita Asthamevia, peserta asal Sanggau mengikuti Hifzhil Qur’an 10 Juz Puteri. Kemudian Rohidah Hifzhil Qur’an 30 Juz Puteri Kabupaten Mempawah. Rohidah pernah meraih juara nasional.
Syarifah Azizah, Pendamping Peserta Putri dari LPTQ Kalbar mengatakan, kompetisi tahunan MHQH ini melibatkan peserta dari banyak unsur yakni Yayasan Tahfiz, Rumah Tahfiz, Pondok Pesantren, LPTQ seluruh Kalbar, dan lembaga lainnya.
Jadi cukup bersaing sekaligus menjadi barometer kekuatan dan kemampuan di masa mendatang,” jelasnya.
Andi Musa, Ketua Umum LPTQ Kalbar belum lama ini mengatakan, dalam setiap kompetisi target juara harus dimiliki. Menurutnya, utusan Kalimantan Barat memiliki potensi juara.
Diperlukan semangat dan mental juara dalam menghadapi peserta lain. Dia juga berterima kasih kepada pengurus LPTQ Kalbar yang memberikan perhatian kepada peserta sebelum bertanding sehingga bisa tampil maksimal. (mrd)