PONTIANAK – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kalimantan Barat menggelar Pelatihan Bimbingan Teknis E-MTQ, 17-19 Desember 2019 di Hotel 95 Pontianak. Diikuti sebanyak 45 peserta yang berasal dari utusan LPTQ kabupaten dan kota se-Kalbar, kegiatan ini digelar dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang E-MTQ.
Ketua Panitia Kegiatan Salman Busrah menuturkan, kemajuan teknologi informasi telah menjangkau segala bidang kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali dalam penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
“Beberapa tahun terakhir penggunaan teknologi informasi dalam MTQ atau STQ sudah diterapkan. Karena itu, LPTQ Kalbar berusaha mengikuti kemajuan ini dengan meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang E-MTQ,” ungkapnya.
Pelatihan Bimbingan Teknis E-MTQ kali ini, kata dia, mencakup penggunaan aplikasi pendaftaran peserta, regestrasi, penilaian, penentuan soal (e-Maqra) .dan live streaming.
Direncanakan untuk pertama kali, penggunaan aplikasi ini akan dipakai pada MTQ XXVIII Kalbar pada 13-19 April 2020 di Kabupaten Sekadau. Karena itu dia berharap, para paserta benar-benar dapat menyerap semaksimal mungkin ilmu yang didapat, sekaligus mengimplementasikannya dengan baik untuk banyak kegiatan mendatang.
“Semoga dengan penggunaan teknologi informasi ini pelaksanaan MTQ semakin berkualitas. Baik dari pelaksanan kegiatan maupun juara yang dihasilkan,” pungkas dia.
Sementara itu Ketua umum LPTQ Kalbar, yang diwakili oleh Ketua I, Syarif Kamaruzzaman, memberikan apresiasi atas digelarnya bimtek tersebut. Dari kegiatan itu, dia berharap akan meningkatkan kualitas dan profesionalisme penyelenggaraan MTQ yang akan datang.
MTQ menurutnya bukan hanya menjadi ajang konsentrasi pada seni, baca, dan hapal. Penyelenggaraannya memiliki maksud dan tujuan yang mulia, yakni memelihara kesucian Alquran dan mengembangkan syiar Islam dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai Islam.
“Sejalan dengan hal itu, MTQ harus menghasilkan inovasi dalam memberikan kemudahan penyelenggaraannya. Salah satunya adalah penerapan E-MTQ, yang bertujuan untuk memudahkan proses pendaftaran, sekaligus sarana mengantisipasi terjadinya potensi kesalahan,” jelas dia.
Dengan adanya aplikasi ini, lanjut dia, kekurangan dalam penyelenggaraan dapat diminimalisir, dapat diawasi oleh masyarakat secara transparan, serta menutup celah-celah kekurang yang mungkin dapat terjadi.
“Pendaftaran secara manual dianggap tidak sesuai zaman lagi. Karenanya penggunaan teknologi akan membuat data menjadi lebih akurat, dan menutupi kekurangan dalam tata kelola penyelenggaraan MTQ,” pungkas dia. (sti)