PONTIANAK—Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalbar menggelar pelatihan teknis perhakiman. Kegiatan ini dalam meningkatkan kualitas kompetensi dewan hakim menyongsong digelarnya MTQ XXVIII Kalbar di Kabupaten Sanggau dan MTQ Nasional di Sumatera Barat 2020.
Ketua Panitia Brigjen Pol. Drs. H. Andi Musa, MH menjelaskan pelatihan ini diikuti dewan hakim dan panitera dari kabupaten/kota se Kalimantan Barat. Pelatihan berlangsung selama dua hari, 25-26 November 2019 di Hotel Grand Kartika Pontianak.
“Kita harapkan pelatihan ini memberikan manfaat yang besar bagi pembinaan dewan hakim LPTQ Kalbar,” kata Andi Musa saat menggelar rapat evaluasi persiapan di Ruang Rapat Masjid Raya Mujahidin, Sabtu (23/11) sore. Pelatihan ini diikuti 86 dewan hakim dan sembilan pelatih.
Rencananya Gubernur Kalbar H Sutarmidji yang juga Ketua LPTQ Kalbar akan membuka kegiatan ini secara resmi. Pelatihan dengan sistem ruang kelas. Setiap kelas sesuai dengan cabang masing-masing. Ada empat yakni Cabang Tilawah dan Qiraat, Tahfizh, Syarhil dan Fahmil, dan Cabang Khattil Quran. Setiap cabang akan dilatih tenaga yang berkompeten dan berpengalaman selama ini.
Sementara itu, menjelang MTQ Nasional di Sumatera Barat pada Juli 2020, LPTQ Kalbar telah melakukan peninjauan lokasi. “Kita koordinasi dengan LPTQ Sumatera Barat mengenai kegiatan yang akan digelar nanti,” kanti Andi Musa. Kunjungan dilakukan pada pekan kemarin.
Rombongan Kalbar langsung mendapat paparan dari Ketua Harian LPTQ Sumatera Barat. Mulai dari jadwal, lokasi dan akomodasi yang disiapkan panitia. Beberapa LPTQ provinsi lain juga sudah melakukan kunjungan ke Padang untuk menjajaki persiapan yang harus dilakukan. Seperti tempat penginapan (hotel), makanan dan transportasi.
“Kita berusaha mencari hotel yang presentatif. Tidak jauh dari lokasi kegiatan perlombaan. Tentu bianya juga terjangkau,” kata Andi Musa. Akomodasi ini harus dipersiapkan lebih awal. Dikhawatirkan jika mendekati hari pelaksanaan, hotel sudah penuh dikontrak kontingen lain.
Begitu juga untuk konsumsi dan transportasi kafilah. Kendaraan yang disediakan panitia sangat terbatas. Sehingga harus mencari kendaraan tambahan untuk operasional selama kegiatan di sana.
Dari pertemuan itu sudah didapatkan hotel yang akan digunakan kontigen Kalbar. Begitu juga sarana transportasi dan keperluan konsumsi kafilah Kalbar selama kegiatan di Kota Padang.(marsita)